SUMBER DAYA ALAM
Ø
SUMBER DAYA ALAM
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Sumberdaya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas
sumberdaya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan,
merupakan salah satu aset pembangunan Indonesia yang penting. Sebagai modal
dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi
dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang
dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal
dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa
mendatang. Sumberdaya alam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu
ekosistem, yaitu lingkungan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik antara
makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Lingkungan hidup sebagai media
hubungan timbal balik makhluk hidup dengan faktor-faktor alam terdiri dari
bermacam-macam keadaan dan hubungan yang secara bersama-sama mewujudkan
struktur dasar ekosistem sebagai kesatuan yang mantap, hubungan timbal balik
tersebut merupakan mata rantai siklus penting yang menentukan daya dukung
lingkungan hidup bagi pembangunan.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Sumber Daya Alam?
2.
Apa sajakah sumber daya alam di Indonesia?
3.
Apa sajakah sumber daya alam dan pertumbuhan
ekonomi?
4.
Bagaimana pemanfaatan sumber daya hayati dan non
hayati?
5.
Apa Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber
Daya Alam?
6.
Apa karakteristik ekologi sumber daya alam?
7.
Apa saja daya Dukung Lingkungan?
8.
Apa saja keterbatasan Kemampuan manusia ?
1.3
Tujuan Penulisan
Untuk
menambah wawasan bagi pembaca dalam memanfaatkan sumber daya alam dan cara
melestarikan sumber daya tersebut.
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian Sumber Daya
Alam
Sumber daya alam adalah sesuatu
yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia
agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita.
Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air,
permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam
seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi
lainnya.
Pada umumnya, sumber daya alam
berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan
SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam
yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan.
Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa
contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam,
penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan.
SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena
penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan
secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan
tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang
untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan
gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup
jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan. Perubahan tekanan dansuhu panas selama jutaaan
tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa
organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.
2.2 Sumber Daya Alam Di Indonesia
Sumber
daya alam di Indonesia semua potensi alam dapat dikembangkan untuk proses
produksi. Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam berupa benda mati atau
makhluk hidup di bumi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, dan
juga Indonesia memiliki sumber daya alam yang dibagi menjadi 2 yaitu Sumber
daya alam dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui.
Kita patut berbangga
ternyata beberapa produk pertanian dan perkebunan Indonesia sangat mendunia.
Ditengah meluapnya arus impor barang konsumsi dari luar negeri, komoditas
pertanian dan perkebunan masih menjadi komoditi unggulan di kancah
internasional. Kali ini akan kita ulas sedikit mengenai 5 komoditas pertanian
dan perkebunan Indonesia yang mendunia.
1.Kelapa Sawit
Indonesia menempatkan diri sebagai produsen minyak sawit mentah terbesar di dunia. Pada tahun 2011 Indonesia menguasai pasar minyak sawit mentah dunia sebesar 47% mengungguli Malaysia di tempat ke 2 dengan 39%. Ekspor kelapa sawit mampu menyumbang devisa Negara sebesar USD 14 miliar pada tahun 2010 dan diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan dari tahun ketahunnya.
2. Rempah-rempah
Sejak dahulu kala, Indonesia terkenal akan rempah-rempahnya. Tanaman rempah-rempah yang tumbuh subur di Indonesia menarik minat bangsa lain untuk menguasainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa dahulu banyak bangsa asing yang kaya raya akibat rempah-rempah dari Indonesia yang mempunyai nilai sangat tinggi. Sampai saat ini Indonesia masih sebagai eksportir utama rempah-rempah di dunia, diantaranya adalah pala (no. 1), kayu manis (no. 1), cengkeh (no 1) dan lada (no. 2).
3. Kakao
1.Kelapa Sawit
Indonesia menempatkan diri sebagai produsen minyak sawit mentah terbesar di dunia. Pada tahun 2011 Indonesia menguasai pasar minyak sawit mentah dunia sebesar 47% mengungguli Malaysia di tempat ke 2 dengan 39%. Ekspor kelapa sawit mampu menyumbang devisa Negara sebesar USD 14 miliar pada tahun 2010 dan diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan dari tahun ketahunnya.
2. Rempah-rempah
Sejak dahulu kala, Indonesia terkenal akan rempah-rempahnya. Tanaman rempah-rempah yang tumbuh subur di Indonesia menarik minat bangsa lain untuk menguasainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa dahulu banyak bangsa asing yang kaya raya akibat rempah-rempah dari Indonesia yang mempunyai nilai sangat tinggi. Sampai saat ini Indonesia masih sebagai eksportir utama rempah-rempah di dunia, diantaranya adalah pala (no. 1), kayu manis (no. 1), cengkeh (no 1) dan lada (no. 2).
3. Kakao
Indonesia merupakan penghasil kakao
no 3 di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Produksinya terus tumbuh
rata-rata 3,5% per tahun, pada tahun 2014 pemerintah berkomitmen untuk
mengalahkan kedua Negara tersebut untuk menduduki peringkat pertama sebagai
penghasil kakao terbesar di dunia. Pada tahun 2010 produksi kakao Indonesia
mencapai 574 ribu ton atau menyumbang 16% produksi kakao dunia, sedangkan
Pantai Gading di peringkat pertama dengan 1,6 juta ton, atau menyumbang sebesar
44%.
4. Karet
Indonesia menempati peringkat ke 2 setelah Thailand sebagai pemasok karet mentah dunia. Ada yang menyebut Indonesia sebagai Arabnya karet dunia. Meskipun kalah dalam hal jumlah dan produktifitas perkebunan karet, namun karet Indonesia disebut-sebut menang secara kualitas dibanding karet dari Thailand. Pada tahun 2011 produksi karet di Indonesia mencapai 2,8 juta ton.
5. Kopi
Saat ini Indonesia menduduki peringkat 3 sebagai produsen kopi dunia dibawah Brazil dan Kolombia. Basarnya produksi kopi Indonesia per tahun rata-rata sekitar 600 ribu ton. Dari angka ini Indonesia dapat mensuplai 7% kebutuhan kopi dunia.
4. Karet
Indonesia menempati peringkat ke 2 setelah Thailand sebagai pemasok karet mentah dunia. Ada yang menyebut Indonesia sebagai Arabnya karet dunia. Meskipun kalah dalam hal jumlah dan produktifitas perkebunan karet, namun karet Indonesia disebut-sebut menang secara kualitas dibanding karet dari Thailand. Pada tahun 2011 produksi karet di Indonesia mencapai 2,8 juta ton.
5. Kopi
Saat ini Indonesia menduduki peringkat 3 sebagai produsen kopi dunia dibawah Brazil dan Kolombia. Basarnya produksi kopi Indonesia per tahun rata-rata sekitar 600 ribu ton. Dari angka ini Indonesia dapat mensuplai 7% kebutuhan kopi dunia.
Indonesia
dianugerahi kekayaan hayati yang tiada taranya. Hutan yang terbentang di
belasan ribu pulau mengandung berbagai jenis flora, yang kadang tidak dapat
dijumpai di bagian Bumi lainnya dan merupakan salah satu negara Mega
Biodiversity (kekayaan akan keanekaragaman hayati ekosistem, sumber daya
genetika dan spesies yang sangat berlimpah). Tidak kurang dari 47 jenis
ekosistem alam yang khas sampai jumlah spesies tumbuhan berbunga yang sudah
diketahui, sebanyak 11% atau sekitar 30.000 jenis dari seluruh tumbuhan
berbunga di dunia. Sayangnya, beberapa jenis tumbuhan tertentu mengalami
kepunahan.
Sampai saat ini,
pusat konservasi tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) serta tiga cabangnya (Kebun Raya Cibodas, Purwodadi, dan Bedugul Bali)
baru mengoleksi 20% total jenis tumbuhan yang ada di Indonesia. Koleksi anggrek
kurang dari 5% yang ada di kawasan timur Indonesia. Untuk jenis durian saja,
Indonesia memiliki puluhan jenis, talas ada 700-an jenis, yang semuanya sangat
potensial untuk dikembangkan. Berdasarkan data yang ada terdapat 2 juta spesies
tumbuhan di dunia dan 60%-nya ada di Indonesia.Contoh pada kebanggaan Indonesia
adalah Bunga Rafflesia Arnoldii yang hanya ada di Indonesia.
2.3 Sumber Daya Alam dan
Petumbuhan Ekonomi
Semakin
cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak barang sumber daya yang
diperlukan dalam proses produksi. Pada gilirannya akan mengurangi tersedianya
sumber daya alam yang ada di dalam bumi karena barang sumber daya itu harus
diambil dari tempat persediaan sumber daya alam. Dengan demikian dapat
dikatakan ada hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas barang sumber
daya dan pertumbuhan ekonomi, taetapi sebaliknya ada hubungan yang negatif
antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam yang ada di dalam
bumi.
Antara
pertumbuhan ekonomi dan persediaan sumberdaya mempunyai hubungan yang negatif
artinya semakin cepat pertumbuhan ekonomi suatu perekonomian akan semakin
menipis tersedianya sumberdaya alam di negara yang bersangkutan. Pembangunan
berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang memperlakukan sumberdaya alam
dengan melihat hasil positif maupun negatifnya. Sesungguhnya ada dua pola
penting dalam melaksanakan pembangunan yang didasarkan atas Rencana Umum Tata
Ruang (RUTR) dan pola pembangunan yang didasarkan atas Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL).
Terdapat
hubungan yang positif antara pembangunan ekonomi dan pencemaran lingkungan,
semakin giat pembangunan ekonomi maka semakin tinggi pula derajat pencemaran
lingkungan.
ISU TENTANG
SUMBER DAYA ALAM
Sebagai
isu pertama dapat dikemukakan pertanyaan mengenai “berapa lama dan dalam
keadaan bagaimana kehidupan manusia dapat berlangsung terus di bumi ini dengan
persediaan tertentu dari sumber daya yang melekat disuatu tempat (insitu
resources), yang dapat diperbaharui tetapi dapat rusak, serta terbatasnya
sistem lingkungan hidup.
Isu kedua mengenai lokasipersediaan yang diketahui. Misalnya persediaan minyak dunia banyak dan terus ditemukan, tetapi persediaan tadi semakin jauh dari para konsumen, terutama negara-negara barat. Isu ketiga adalah adanya pengalaman sejarah mengenai pergeseran dari sumber daya yang dapat diperbaharui(renewable resources) ke sumber daya yang tidak dapat diperbaharui(stock resources). Isu keempat berhubungan dengan kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam pada masa lampau di mana banyak tindakan yang tidak bijaksana, berpandangan dekat eksploitasi yang terlalu rakus terhadap sumber daya alam.
Isu kelima apakah kita telah benar-benar mengerti peranan dan pentingnya sumber daya alam dan lingkungan sebagai faktor-faktor penting bagi pertumbuhan ekonomi dimasa lampau. Isu keenam ialah bahwa kita semakin tergantung pada sumberdaya alam yang semakin rendah kualitasnya. Isu ketujuh ialah semakin memburuknya keadaan lingkungan sebagi akibat kemiskinan yang berkelanjutan dan pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan. Isu kedelapan ialah tentang peranan yang diberikan kepada mekanisme pasar dalam menentukan bagaimana sumber daya alam itu dikelola sepanjang waktu.
Isu kedua mengenai lokasipersediaan yang diketahui. Misalnya persediaan minyak dunia banyak dan terus ditemukan, tetapi persediaan tadi semakin jauh dari para konsumen, terutama negara-negara barat. Isu ketiga adalah adanya pengalaman sejarah mengenai pergeseran dari sumber daya yang dapat diperbaharui(renewable resources) ke sumber daya yang tidak dapat diperbaharui(stock resources). Isu keempat berhubungan dengan kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam pada masa lampau di mana banyak tindakan yang tidak bijaksana, berpandangan dekat eksploitasi yang terlalu rakus terhadap sumber daya alam.
Isu kelima apakah kita telah benar-benar mengerti peranan dan pentingnya sumber daya alam dan lingkungan sebagai faktor-faktor penting bagi pertumbuhan ekonomi dimasa lampau. Isu keenam ialah bahwa kita semakin tergantung pada sumberdaya alam yang semakin rendah kualitasnya. Isu ketujuh ialah semakin memburuknya keadaan lingkungan sebagi akibat kemiskinan yang berkelanjutan dan pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan. Isu kedelapan ialah tentang peranan yang diberikan kepada mekanisme pasar dalam menentukan bagaimana sumber daya alam itu dikelola sepanjang waktu.
Ekonomika dan
Sumber Daya Alam
Ekonomika
diartikan sebagai ilmu yang mampu memberikan informasi yang baik dan berguna
dalam pengambilan keputusan, baikm untuk pribadi, lebih-lebih untuk pemerintah
ataupun untuk para wakil rakyat (DPR). Kita mengetahui bahwa setiap aspek yang
dibicarakan oleh sub disiplin ekonomika tentu menyangkut penggunaan sumber daya
alam. Kebijakan ekonomi makro sering kali menyangkut masalah permintaan
terhadap barang-barang sumber daya alam baik dalam negeri maupun dari luar
negeri. Sebaliknya tersedianya serta biaya pengambilan barang sumber daya alam
ini mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi makro.
Demikian
pula neraca perdagangan internasional suatu negara sangar dipengaruhi oleh
tersedianya sumber daya alam di negara tersebut. Seperti minyak bumi, gas alam,
maupun komoditi pertanian. Lebih tampak jelas lagi tingkat pendapatan per
kapita suatu propinisi sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya alam di
propinsi masing- masing.
Dalam
hubungan dengan berbagai isu tersebut, maka ekonomika lebih tepat kalau
diharapkan sebagai ilmu yang mampu menganalisis keadaan yang ada (positif), dan
kemudian memberikan informasi tentang implikasi yang dapat timbul dari adanya
berbagai alternatif kebijakan, atau keputusan mengenai penggunaan sumber daya
alam dan selanjutnya dihubungkan dengan penggunaan sumber daya alam yang
semestinya (normatif). Jadi jelasnya ekonomika sumber daya Alam dapat diartikan
sebagai ilmu yang memperhatikan baik rencana maupun penilaian terhadap
alternatif kebijakan sumber daya alam.
2.4 Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Hayati dan Non Hayati
Penjelasan
manfaat, pengertian, dan contoh sumber daya alam hayati. Jenis sumber daya ini
termasuk sumber daya alam dari jenisnya. Pengertian sumber daya alam hayati
adalah suatu sumber daya alam yang asalnya dari makhluk hidup (biotik).
Sedangkan sumber daya alam non hayati adalah sumber daya alam dari makhluk tak
hidup (abiotik).
Negara
Indonesia kita tercinta yang sangat luas ini memiliki beragan jenis makhluk
hidup. Bahkan ditemukan ikan hiu maupun ikan paus yang bisa ditemukan di daerah
Nusa Tenggara pada waktu musim peralihan. Banyak hewan atau fauna yang hanya
bisa ditemui di Indonesia seperti Komodo yang ada di pulau komodo dan
sekitarnya dan burung cenderawasih dengan sebutan burung dari surga yang hanya
ada di Papua.
Contoh sumber daya alam hayati adalah
Dari
jenis tumbuhan:
1.
Hutan yang bisa dimanfaatkan oleh
manusia untuk membangun rumah, gedung dan lainnya.
2.
Berbagai jenis tanaman buah yang bisa
memenuhi kebutuhan gizi setiap individu.
3. Berbagai jenis tanaman makanan pokok pengganti
nasi seperti jagung, singkong, ubi, dan talas.
4.
Berbagai jenis sayuran yang bisa
memenuhi kebutuhan sehari-hari kita dalam asupan gizi.
5. Tersedia
berbagai tanaman rempah-rempah seperti pala, merica, ketumbar, kayu manis, dan
cengkih sebagai bumbu masakan.
Sumber
Daya Alam Non Hayati
Sumber daya alam non hayati adalah setiap sumber daya alam
yang berasal dari benda-benda mati. Sumber daya alam ini juga disebut dengan
istilah sumber daya alam abiotik atauabiotic resource. Ada banyak contoh sumber
daya alam non hayati yang kita telah manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
kita. di antaranya adalah sumber daya fosil, sumber daya mineral, sinar
matahari, angin, air, dan tanah. Nah, berikut ini akan dijelaskan contoh-contoh
sumber daya alam non hayati tersebut beserta pemanfaatannya.
1.
Sumber Daya Fosil
Yang pertama yaitu sumber daya fosil. Sumber daya ini juga
sering disebut sumber energi fosil karena dalam pemanfaatannya ia memang lebih
sering digunakan sebagai bahan baku energi. Ada 3 jenis sumber daya fosil yang
menjadi contoh sumber daya alam non hayati, yaitu minyak bumi, gas alam, dan
batu bara.
Minyak bumi adalah sumber daya fosil yang ditemukan dalam
bentuk cair saat ditambang. Minyak bumi diolah menjadi bahan bakar seperti
bensin, solar, kerosin, oli, aspal, lilin, dan avtur (bahan bakar pesawat
terbang).
Gas alam adalah sumber daya alam yang ditemukan dalam
bentuk gas saat ditambang. Gas alam diolah menjadi 2 bentuk yaitu LPG dan LNG.
Baik LPG maupun LNG keduanya digunakan sebagai bahan bakar. Ketika memasak
menggunakan kompor gas, kita menggunakan LPG yang ada di dalam tabung sebagai
sumber energinya.
Batu bara adalah sumber daya fosil yang ditemukan dalam
bentuk padat saat ditambang. Batu bara digunakan sebagai bahan baku pembuatan
energi listrik di pembangkit-pembangkit listrik tenaga uap. Listrik yang kita
gunakan untuk menonton TV, mencas hp, dan menyalakan lampu setiap hari
sebetulnya berasal dari sumber daya ini.
Air adalah salah satu Sumber Daya Alam Abiotik yang tidak
bisa habis,melainkan bisa berkurang. Air juga berfungsi sebagai penghidup
makhluk hidup yakni Manusia,Hewan dan Tumbuhan. Selain untuk diminum,air juga
bisa di buat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Yakni yang berfungsi
menghasilkan aliran listrik yang di sebabkan oleh arus air. Biasanya terdapat
pada Waduk Waduk.
Tanah adalah Sumber Daya Alam Abiotik yang sangat penting
karena banyak manfaat yang di dapat dari tanah,mulai dari bahan bangunan sampai
kerajinan tanah liat. Perlu kita ketahui bahwa Sumber Daya ini dapat habis
juga,dan kita perlu menjaga dan mengambil seperlunya. Karena Tanah ini tidak
bisa di perbarui.
Udara Adalah Sumber Daya yang sangat penting,sebab udara
mengandung oksigen yang tentunya untuk bernafas makhluk hidup yang ada di bumi.
TIdak hanya Oksigen,udara juga mengandung karbon dioksida. Karbon dioksida
terjadi karena udara yang tercemar oleh lingkungan yang berasal dari
pabrik,knalpot dan lain2. Selain itu udara juga bisa dimanfaatkan untuk PLTU (
Pembangkit Listrik Tenaga Udara).
Sinar Matahari Juga termasuk Sumber Daya Alam yang sangat
penting bagi jagad raya ini,karena sinar matahari inilah yang menghidupi
makhluk hidup,mulai dari manusia hewa dan tumbuhan. Tumbuhan juga memerlukan
sinar matahari agar bisa ber fotosintesis. Adapun Kegunaan Sinar Matahari ini
Yakni Sebagai PLTS ( Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
2.5. Landasan Kebijaksanaan
Pengelolaan Sumber Daya Alam
Pemanfaatan SDA secara berlebihan tanpa memperhatikan aspek
pelestariannya dapat meningkatkan tekanan-tekanan terhadap kualitas lingkungan
hidup yang pada akahirnya akan mengancam swasembada atau kecukupan pangan semua
penduduk di Indonesia. Oleh karena peran pemerintah dalam memberikan kebjakan
tentang peraturan pengelolaan SDA menjadi hal yang penting sebagai langkah
menjaga SDA yang berkelanjutan.
Kebijakan yang di buat oleh pemerintah tidak hanya
ditetapkan untuk dilaksanakan masyarakat tanpa pengawasan lebih lanjut dari
pemerintah. Pemerintah memiliki peran agar kebijakan tersebut diterapkan
sebagaimana mestinya oleh masyarakat. Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam bidang
lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui transfer otoritas dari
pemerintah pusat kepada daerah:
1.
Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2.
Memerlukan peranan lokal dalam mendesain kebijakan.
3. Membangun
hubungan interdependensi antar daerah.
4. Menetapkan
pendekatan kewilayahan.
2.6 Karakteristik
Ekologi Sumber Daya Alam
Untuk menjamin keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi
alam dan keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas
maka pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan
dengan mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan ekosistem, endemisme
dan keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan
kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik wilayah.
Hampir bisa dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi
akan membutuhkan sistem pengelolaan SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah
lain.
Keberhasilan kombinasi beberapa pendekatan seperti ini
membutuhkan partisipasi politik yang tinggi dari masyarakat adat dalam proses
penataan ruang dan penentuan kebijakan pengelolaan SDA di wilayah ekosistem.
Semakin tinggi partisipasi politik dari pihak-pihak berkepentingan akan
menghasilkan rencana tata ruang yang lebih akomodatif terhadap kepentingan
bersama yang “intangible” yang dinikmati bersama oleh banyak komunitas yang
tersebar di seluruh wilayah ekosistem tersebut, seperti jasa hidrologis.
Kondisi seperti ini bisa diciptakan dengan pendekatan
informal, misalnya dengan membentuk “Dewan Konsultasi Multi-Pihak tentang
Kebijakan Sumber Daya Alam Wilayah/Daerah” atau “Forum Multi-Pihak Penataan
Ruang Wilayah/Daerah” yang berada di luar struktur pemerintahan tetapi secara
politis dan hukum memiliki posisi cukup kuat untuk melakukan intervensi
kebijakan.
Lingkungan secara alami memiliki kemampuan untuk memulihkan
keadaannya, Pemulihan keadaan ini merupakan suatu prinsip bahwa sesungguhnya
lingkungan itu senantiasa arif menjaga keseimbangannya.
Apabila bahan pencemar berakumulasi terus menerus dalam
suatu lingkungan, sehingga lingkungan tidak punya kemampuan alami untuk
menetralisasinya yang mengakibatkan perubahan kualitas. Pokok permasalahannya
adalah sejauh mana perubahan ini diperkenankan.
Tanaman tertentu menjadi rusak dengan adanya asap dari
suatu pabrik, tapi tidak untuk sebahagian tanaman lainnya.
contoh
: dengan buangan air pada suatu sungai mengakibatkan peternakan ikan mas tidak
baik pertumbuhannya, tapi cukup baik untuk ikan lele dan ikan gabus.
Keterbatasan Kemampuan Manusia, Manusia sebagai pengolah
sumber daya alam dituntut semaksimal mungkin untuk mengolah sumber daya alam.
Tapi banyak diantara manusia tersebut yang tidak mampu untuk mengolah sumber
daya alam yang telah tersedia yang mengakibatkan negara kita selalu tertinggal
dari Negara-negara lain diluar sana yang sudah maju.
Padahal negara-negara tersebut tidaklah memiliki sumber daya
alam sebanyak yang kita punya ,tpi mereka sselalu dapat mengolah setiap sumber
daya alam yang telah tersedia di Negara mereka yang membuat negara mereka terus
maju.
Maka dari itu yang harus kita lakukan adalah kita harus
lebih meningkatkan sumber daya manusia atau kemampuan dari masyarakat kita agar
bisa memaksimalkan atau mengolah sumber daya alam kita yang begitu melimpah
ini. Bukan mustahil jika kita bisa mengolahnya ,kita akan seperti Negara-negara
yang telah maju atau bahkan melebihi mereka.
2.7. Daya
Dukung Lingkungan
Menurut Soerjani et al. (1987), pengertian daya dukung
lingkungan adalah batas teratas dari pertumbuhan suatu populasi saat jumlah
populasi tidak dapat didukung lagi oleh sarana, sumber daya dan lingkungan yang
ada. Menurut Khana dalam KLH (2010) daya dukung lingkungan dapat
didefinisikan sebagai kemampuan untuk mendapatkan hasil atau produk di suatu
daerah dari sumber daya alam yang terbatas dengan mempertahankan jumlah dan
kualitas sumberdayanya.
Sesuai dengan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
daya dukung lingkungan tidak hanya diukur dari kemampuan lingkungan dan
sumberdaya alam dalam mendukung kehidupan manusia, tetapi juga dari kemampuan
menerima beban pencemaran dan bangunan.
Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Pengertian (Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung
Lingkungan Menurut UU No. 23/ 1997, daya dukung lingkungan hidup adalah
kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup
lain, dan keseimbangan antarkeduanya. Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung
lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu
berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per
satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna (1999), daya dukung
lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive
capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).
Sedangkan menurut Lenzen (2003), kebutuhan hidup manusia
dari lingkungan dapat dinyatakan dalam luas area yang dibutuhkan untuk
mendukung kehidupan manusia. Luas area untuk mendukung kehidupan manusia ini
disebut jejak ekologi (ecological footprint). Lenzen juga menjelaskan bahwa
untuk mengetahui tingkat keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan,
kebutuhan hidup manusia kemudian dibandingkan dengan luas aktual lahan
produktif. Perbandingan antara jejak ekologi dengan luas aktual lahan produktif
ini kemudian dihitung sebagai perbandingan antara lahan tersedia dan lahan yang
dibutuhkan. Carrying capacity atau daya dukung lingkungan mengandung pengertian
kemampuan suatu tempat dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum
dalam periode waktu yang panjang. Daya dukung lingkungan dapat pula diartikan
kemampuan lingkungan memberikan kehidupan organisme secara sejahtera dan
lestari bagi penduduk yang mendiami suatu kawasan.
Definisi
Daya Dukung Lingkungan/Carrying Capacity yang lain adalah sebagai berikut:
a. Jumlah organisme atau spesies khusus
secara maksimum dan seimbang yang dapat didukung oleh suatu lingkungan
b. Jumlah penduduk maksimum yang dapat
didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut
c. Jumlah makhluk hidup yang dapat
bertahan pada suatu lingkungan dalam periode jangka panjang tampa membahayakan
lingkungan tersebut
d. Jumlah populasi maksimum dari organisme
khusus yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan
tersebut
e. Rata-rata kepadatan
suatu populasi atau ukuran populasi dari suatu kelompok manusia dibawah angka
yang diperkirakan akan meningkat, dan diatas angka yang diperkirakan untuk
menurun disebabkan oleh kekurangan sumber daya. Kapasitas pembawa akan berbeda
untuk tiap kelompok manusia dalam sebuah lingkungan tempat tinggal, disebabkan
oleh jenis makanan, tempat tinggal, dan kondisi sosial dari masing-masing
lingkungan tempat tinggal tersebut.
Dengan demikian, daya dukung lingkungan
hidup terbagi menjadi dua komponen yaitu kapasitas penyediaan (supportive
capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya, yaitu Berdasarkan Sifat, Berdasarkan Potensi, Berdasarkan Jenis. Pemanfaatan sumber daya alam dibagi menjaadi beberapa bagian Pemanfaatan SDA Nabati, Pemanfaatan SDA Hewani, Pemanfaatan SDA Barang Tambang Pengelolaan sumber daya alam juga dibgi menjadi beberap poin, yaitu Berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan berkesinambungan, Berdasarkan Prinsip Daur Ulang, Berdasarkan Prinsip Mengurangi.
3.2. Saran
Sebaiknya
kita sebagai manusia melakukan pemeliharaan sumber daya alam secarakonsisten
dikarenakan sumber daya alam ada yang dapat di perbaharui da nada yang tidak
dapat di perbaharui. Sebelum terjadinya krisis sumber daya alam, alangkah
baiknya kita mencegah hal tersebut denga pemakaian sewajarnya dan memelihara
dengan baik.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar